Selasa, 25 September 2012

Menjadi Bejana Kemulyaan


Nats :   2Kor 4:7
Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
   Bejana dalam kehidupan bangsa Israel digunakan;
    sebagai perabot dalam rumah Tuhan
Bokor yang besar yang dibuat dari tembaga untuk mencuci tangan dan kaki para imam sebelum melakukan pekerjaan imamat mereka, Kel 30:18-21; 38:8.
Bejana sebagai perabot dalam rumah tangga
- Tempat Minyak
2Raj 4:4
-5  Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!" Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.
- Tempat untuk memasak (1Sam 2:14)
- Tempat menyimpan surat (Yer 32:14)
- Tempat menyimpan Anggur
  Ams 3:10
  maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah,
  dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
William adalah seorang penasehat kerajaan yang sangat disegani karena kebijaksanaannya. Raja pun sangat memperhatikan perkataan dan nasehatnya. Akan tetapi, hal itu rupanya membuat putri raja merasa iri, apalagi William memiliki wajah yang jelek dengan tubuh yang bongkok.
Putri raja pun bertanya kepadanya sambil mengejek: “Jika engkau bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan kebijaksanaan-Nya dalam diri orang yang buruk rupa dan bongkok?”
William balik bertanya: “Apakah ayahmu mempunyai anggur?”
“Semua orang tahu bahwa ayahku mempunyai anggur terbaik. Pertanyaan bodoh macam apa itu?” sahut putri raja sinis.
“Di mana ia meletakkannya?” William bertanya lagi.
“Yang pasti di dalam bejana tanah liat.” Jawab putri raja.
William pun tertawa dan berkata: “Seorang raja yang kaya akan emas dan perak seperti ayahmu menggunakan bejana tanah liat untuk menyimpan anggur terbaik?”
Mendengar perkataan William tersebut putri raja pun merasa malu dan berlalu meninggalkannya. Kemudian ia segera memerintahkan agar para pelayan memindahkan semua anggur yang ada di istana dari dalam bejana tanah liat ke dalam bejana dari emas dan perak.
Suatu hari sang raja mengadakan jamuan bagi para tamu kerajaan. Alangkah terkejutnya ia karena anggur yang diminumnya sangat asam rasanya. Dengan geram ia memanggil semua pelayan istana dan menanyakan masalah ini kepada mereka. Para pelayan itupun menceritakan bahwa semua anggur itu telah disimpan dalam bejana emas dan perak atas instruksi putri raja sendiri. Maka sang raja menegur perilaku putrinya itu dengan keras.
Kemudian putri raja berkata kepada William: “Mengapa engkau menipu aku? Aku telah memindahkan semua anggur ke bejana emas dan hasilnya semua anggur itu jadi asam rasanya.”
Dengan ringan William menjawab: “Sekarang engkau tahu mengapa Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan dalam wadah yang sederhana. Kebijaksanaan itu sama seperti anggur, ia hanya cocok disimpan dalam bejana tanah liat.”

Firman Tuhan katakan “bejana tanah liat” Tuhan tidak mencari bejana emas, perak, tembaga dll karena apa??? Tuhan memakai sesuatu yang sederhana untuk menyatakan kemuliaanNya.
Seorang Tuan sedang mencari sebuah bejana.
Sambil berjalan sang Tuan melihat dan menilai bejana-bejana tersebut.
1. Bejana Emas
"Pilihlah aku," teriak bejana emas,"Aku mengkilap dan bercahaya. Aku sangat berharga dan aku melakukan segala sesuatu dengan benar. Keindahanku akan mengalahkan yang lain. Dan untuk orang seperti Tuanku, emas adalah yang terbaik!"
Tuan itu hanya lewat saja tanpa mengeluarkan sepatah kata.
2. Bejana Perak, Ramping dan Tinggi
Kemudian ia melihat suatu bejana perak, ramping dan tinggi.
"Aku akan melayani engkau Tuanku, aku akan menuangkan anggurmu dan aku akan berada di mejamu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku sangat nyata. Dan perakku akan selalu memujimu."
Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana tembaga.’
3. Bejana Kaca
Bejana ini lebar mulutnya dan dipoles seperti kaca.
"Sini! Sini!" teriak bejana itu, "aku tahu aku akan terpilih. Taruhlah aku dimejamu, maka semua orang akan memandangku."
4. Bejana Kristal
"Lihatlah aku!", panggil bejana kristal yang sangat jernih. Aku sangat transparan, menunjukkan betapa baiknya aku. Meskipun aku mudah pecah, aku akan melayani engkau dengan kebanggaanku. Dan aku yakin, aku akan bahagia dan senang tinggal dalam rumahmu."
5. Bejana Kayu
Tuan itu kemudian menemukan bejana kayu. Dipoles dan terukir indah, berdiri dengan teguh.
"Engkau dapat memakai aku, tuanku, kata bejana kayu. Tapi aku lebih senang bila engkau memakaiku untuk buah-buahan, bukan untuk roti."
6. Bejana Tanah Liat
Kemudian tuan itu melihat ke bawah dan melihat bejana tanah liat. Kosong dan hancur, terbaring begitu saja. Tidak ada harapan untuk terpilih sebagai bejana tuan itu.

Ah! Inilah bejana yang aku cari-cari. Aku akan perbaiki dan kupakai, dan akan aku buat sebagai milikku seutuhnya. Aku tidak membutuhkan bejana yang mempunyai kebanggaan. Tidak juga bejana yang terlalu tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang mempunyai mulut lebar dan dalam. Tidak juga yang memamerkan isinya dengan sombong.Tidak juga yang merasa dirinya selalu benar.Tetapi yang kucari adalah bejana yang sederhana yang akan kupenuhi dengan kuasa dan kehendakku.

Dua Aspek penting dalam kebenaran Firman Tuhan
1.     Tuhan mau pakai saudara
2.    Kesediaan saudara untuk dipakai Tuhan.

Ini artinya Tuhan mau pakai saudara menjadi Alatnya.sebagaimana bejana menjadi perkakas yang berguna bagi orang Israel. Demikian juga kehidupan kita menjadi perkakas yang berguna di tangan Tuhan. He want to use you.

Dia mau pakai saudara menjadi alat kemulyaannya. Ketika Tuhan memanggil saya dan saudara Tuhan tidak hanya memanggil kita untuk menjadi percaya saja. Tetapi Tuhan punya rencana dalam kehidupan saudara. Sebagaimana Sang Penjunan membentuk bejana pasti punya maksud dan Tujuan.
Tuhan mau pakai saudara, di rumah Tangga, dalam bisnis, pekerjaan, sekolah dll. Percayalah engkau akan mengerti maksud Tuhan. Ketika engkau bekerja, sekolah, bisnis, cari maksud Tuhan...apa maksud Tuhan saya bekerja di sini dll.

Kesediaan saudara untuk dipakai Tuhan
Begitu banyak bejana di sana-sini, begitu banyak perabot yang lain, tetapi apa gunanya sendok emas jika waktu mau dipakai ternyata sendok itu kotor, apa gunanya...
Kalau saudara mau dipakai Tuhan maka saudara harus menyiapkan diri saudara selalu siap. Bukan seperti sendok emas...
Untuk menjadi bejana Kemulyaan ada langkah-langkah untuk menjadi bejana kemulyaan
1.     Mau diproses
Yes 64:8  Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
Yer 18:4-5  Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.

kalau saudara mau manjadi bejana kemuliaan maka saudara harus mau diproses. Karena apa? Bejana dibentuk melewati banyak proses.
- tanah liat digali dalam tanah
- diinjak-injak dan dipisahkan
- Tanah harus dibersihkan dan direndam dalam air (suapaya tidak keras dan mudah
  Dibentuk.
- di pukul, di tekan keras dan diputar
- diputar-putar di tarik dan didorong untuk mendapatkan betuk
- dibakar
Untuk mejadi bejana yang baik saudara harus siap diproses dan mau diproses.

Bejana yang tidak merelakan dirinya untuk diproses tidak akan menjadi bejana yang baik
- bagaimana jika ia tidak mau dipisahkan dari tanah kerikil atau kotoran yang lain.
- bagaimana jika ia tidak mau direndam dalam air
ia akan jadi keras
- bagaiman jika ia tidak mau dibentuk
tentu bentunya tidak akan menjadi indah

Yeremia 18:4. Adakalanya dalam proses pembentukan Tuhan masih menemukan kerikil dan kotoran dan ketika kerikil dan kotoran itu diambil tentu saja bejana menjadi rusak, ada kalanya ketika ditarik keatas justru menjadi rusak dll, tetapi sungguh allah luar biasa. Ia Tidak membuang kita tetapi ia menegerjakannya kembali menjadi bejala lain menurut apa yang baik dalam pandangannya.

Satu proses yang tidak enak,tetapi jangan berfokus pada proses tetapi berfokuslah pada hasilnya. Maka
saudara akan menjadi bejana yang luar biasa Tuhan pakai. Fokuslah pada kemuliaan yang akan saudara peroleh.

  2.    Menyadari bahwa bejana dibentuk dengan kehendak dan tujuan yang berbeda
(Roma 9:20-21)
- Jangan ada iri hati, jika Tuhan memakai orang lain untuk tujuan yang mulia sementara kita untuk tujuan yang biasa.


Artinya Tuhan tahu kapasitas kita sejauh mana dia mau pakai saya dan saudara. Mungkin hanya sebagi pengantar undangan kaum pria atau yang lainnya tetapi kalau saudara setia saudara sudah memenuhi tujuan Allah dalam hidup saudara.

Bukankah yang mulia akan dituntut lebih dari yang biasa???? Yang menerima lebih akan dituntut lebih sesuai dengan kemampuannya. Tetapi semua baik yang lebih ataupun yang kurang akan mendapat bagian yang sama. Masuklah hai hambaku yang setia.

3.    Bejana harus menyucikan diri (2Tim 2:21)
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Untuk menjadi perabot yang mulia harus menyucikan diri, menjaga hati kita senantiasa. Jangan sampai hati kita di kotori dengan hal-hal yang tidak baik.
Jagalah hatimu
Ams 4:23  Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Untuk apa sendok emas, untuk apa teko dari perak jika saat mau dipakai ternyata kotor...

Bagaimana kita harus menjaga kesucian kita
Pikirkanlah hal benar, mulia, suci dll
à menjaga kesucian pikiran kita
Flp 4:8  Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Jagalah hatimu (Amsal 4:23)
Jauhi pergaulan yang buruk (1 Kor 15:33)
Jauhi hawa nafsu duniawi (1 Petrus 1:14)