Sabtu, 18 September 2010

Hidup dan Mati dalam TUHAN adalah Anugerah (Filipi 1:21-22)

Mengapa ayat ini yang dipilih?
Karena ayat ini merema banget di dalam hidupku,dan pergumulan yang aku alami saat kakaku tercinta dipanggil Tuhan *kk cowo ke-1  yg tinggal satu2nya, coz kk cowo yg no-2 jg udah meninggal* so,tinggal lah daku seorang *anak cewe yg paling bontot*. Ayat ini membantuku untuk tetap terus memiliki pengharapan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Ini adalah hasil eksegesisku waktu kuliah...


Ayat yang ditulis Paulus dalam teks Filipi 1: 21-22, memberikan kesan bahwa Paulus menekankan tentang kematian. Seolah-olah hanya kematian yang membawa keuntungan bagi kebahagiaan manusia. Namun, jauh di dalamnya Paulus memiliki maksud dan tujuan yang berbeda. Lalu, apa yang menjadi dasar dan tujuan Paulus menulis ayat ini? Tulisan ini akan berusaha mengupas maksud sesungguhnya, apa yang menjadi alasan Paulus menulis ayat ini dalam kehidupan pelayanannya. Jawaban dari pertanyaan ini telah memberi penulis sebuah pencerahan akan makna sebuah kehidupan dan kematian.


Mengapa Filipi?
Surat ini ditulis oleh Paulus di penjara, kemungkinan besar di Roma. Dan surat Filipi adalah surat yang paling pribadi di antara surat-surat Paulus yang ditulis bagi perorangan. Paulus menulis surat ini kepada orang percaya di Filipi untuk memberi kabar tentang keadaannya, dan untuk meyakinkan jemaat tentang keberhasilan maksud Allah dalam hukuman penjaranya (Filipi 1:12-30), dan untuk mendorong mereka untuk maju agar mengenal Tuhan dalam persatuan, kerendahan hati, persekutuan dan damai sejahtera. Surat ini memusatkan perhatian pada Kristus Yesus sebagai tujuan hidup dan pengharapan orang percaya akan kehidupan kekal.




Konteks jauh
Paulus menceritakan keadaannya di dalam penjara kepada jemaat di Filipi. Ia mengungkapkan kerelaannya hidup dan mati demi Kristus, dan dalam misi penginjilannya. Di dalam Galatia 2:20 ; ” Karena hidupku bukannya aku lagi,melainkan Kristus yang ada di dalamku” menunjukan bahwa karakter Kristus terpancar nyata dalam seluruh kehidupan Paulus. Kristus yang mengambil alih kehidupan paulus, bukan ego dan kehendak pribadi paulus. Hal ini juga menunjukan keintiman hubungan antara Kristus dengan paulus. Bagi paulus kehidupannya hanya berpusat pada Kristus. Dalam matius disebutkan juga mengenai arti buah, arti buah disini adalah sebagai pengikut Kristus kita harus menghasilkan buah yaitu buah pertobatan, buah perbuatan baik dan buah kebenaran. Ketika kita menyerahkan hidup kepada Tuhan, hendaknya kita tidak kuatir lagi. Namun,hidup dengan penuh percaya dan berharap kepada Tuhan.


Konteks dekat
Nafas kehidupan Paulus adalah jiwa-jiwa. Paulus tidak takut memberitakan injil di manapun ia berada, ia selalu rindu untuk menginjil dan memenangkan jiwa bagi Kristus. Di dalam Filipi 1:24 ” tapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu”. Di sini menunjukkan bahwa Paulus memiliki hati untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, ia sangat mengasihi jemaatnya di Filipi. Paulus tidak egois untuk dirinya sendiri melainkan hidup demi kepentingan orang lain, khususnya orang yang belum percaya kepada Kristus Yesus. Di dalam Filipi 2:5 dikatakan, ” Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga di dalam hidup Kristus Yesus”. Di sini berarti hidup kita perlu bersatu dengan Kristus di dalam hati, dalam perasaan batin-Nya, dan pikiran-Nya yaitu bagi jiwa-jiwa. Oleh sebab itu bagi kita yang mengasihi Dia pastinya memiliki hati dan pikiran seperti Kristus yaitu mengasihi jiwa-jiwa.
Meskipun kematian selalu mengancam dirinya, paulus tidak takut. Di sini, Paulus tidak menekankan soal mati adalah keuntungan saja, namun lebuh kepada kehidupan yang menghasilkan dan memberi buah.


Analisa Perbandingan Teks
LAI
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
Filipi 1:21-22


NKJ
For to me, to live is Christ,and to die is gain. But if I live on the flesh,this will mean fruit from my labor;yet what I shall choose I cannot tell.


NIV
For to me, to live is Christ and to die is gain. If I am to go on living in the body, this will mean fruitful labour for me. Yet what shall I choose? I do not know!.


FAYH
Sebab bagi saya, hidup berarti mendapat kesempatan bagi Kristus,dan mati. Ya, berarti lebih baik lagi. Tetapi apabila hidup akan membuat lebih banyak kesempatan untuk membimbing orang kepada Kristus, maka sesungguhnya saya idak tahu lagi manakah yang lebih baik,hidup atau mati.


Analisa arti kata


1.To live (ζάω)
Life is understood, not as a thing,but as vitality,as the nature or manner which characterizes all living creatures.


Arti kata hidup yang dapat dipahami adalah hidup yang bermakna, hidup yang memiliki esensi (vitality) hidup yang senantiasa berusaha memiliki karakter seperti Kristus.


2.Is gain (κεέρδος)
advantage,from the time of him.
Arti kata ini mendapatkan keuntungan/faedah


3.Fruit (καρπος)
is then applied in many different ways to the work of the apostle.
The result of the missionary are his fruit.
Arti kata; meskipun menggunakan beberapa cara yang berbeda untuk pekerjaan kerasulan namun hasil dari pelayanan adalah buah atau jiwa bagi Kristus.


Penafsiran teks
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan merupakan perkataan Paulus yang menunjukkan komitmen Paulus yang menyatakan totalitas dan tujuan dalam pelayanan pemberitaan injil dan misi keselamatan. Seluruh kehidupan Paulus berpusat pada Kristus. Di dalam surat Filipi, Paulus menekankan tentang berita injil. Paulus mengajarkan kepada jemaat di Filipi untuk tidak takut memberitakan injil, walaupun banyak menemui tantangan. Bagi Paulus hidupnya bagi Kristus menunjukkan dedikasi dan loyalitas yang tinggi dari Paulus akan Kristus. Perkataan Paulus mengenai mati adalah keuntungan,tidak semata-mata berbicara tentang kematian namun lebih kepada esensi kehidupan setelah kematian di dalam Kristus. Mengapa Paulus menyebutkan kemaian adalah keuntungan? Pertama, karena kita akan hidup kekal bersama Kristus dan mengalami perjumpaan bersama Yesus di surga yang kekal; kedua, mengalami perpindahan dari kehidupan yang fana ke kehidupan yang kekal, dan ketiga, apa yang sudah Paulus tabur akan ia terima yaitu mahkota kehidupan.


Prinsip/kebenaran rohani yang diajarkan
Dengan memperhatikan semua analisa. Ayat ini dapat dipahami sebagai tindakan, sikap dan prinsip Paulus menilai makna kehidupan dan kematian di dalam Kristus. Lalu, apa makna kehidupan dan kematian menurut Paulus? Kehidupan ataupun kematian adalah ”anugerah” Tuhan. Mengapa disebut anugerah? Karena kita tidak tahu kapan kita akan mati. Kita tidak tahu kapan waktu Tuhan. Dan kematian disebut anugerah karena perjumpaan yang indah dan kekal bersama dengan Kristus.
Demikian juga kehidupan adalah anugerah oleh sebab itu pergunakanlah kesempatan yang Tuhan beri untuk hidup kita. Pergunakan dan maknai kehidupan itu dengan tindakan. Memaknai kehidupan di sini berarti hidup yang diisi dan berfungsi benar untuk memuliakan nama Tuhan. Seperti Paulus sangat menyadari fungsinya. Berfungsi disini juga berbicara tentang memberi buah, yaitu buah perbuatan baik dan buah kebenaran. Dan juga hasil pelayanan yaitu jiwa-jiwa yang dimenangkan bagi Kristus.


Aplikasi bagi kehidupan masa kini
Sebagai orang Kristen kita harus dapat memahami makna kehidupan dan kematian di dalam Kristus yaitu memaknai kehidupan dengan menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak dan tujuan Allah. Kehidupan kita berpusat kepada Kristus, maksudnya seluruh kehidupan kita didasarkan kepada karakter Kristus. Sehingga kita dapat menghasilkan buah yaitu buah pertobatan, perbuatan baik dan kebenaran. Hidup kita mau senantiasa untuk diperbaharui oleh akal budi yang benar berdasarkan Firman Tuhan. Kita memiliki gaya hidup yang benar dalam pengiringan kita kepada Tuhan, seperti Rasul Paulus yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pelayanan dan loyalitas terhadap Tuhan. Dan kita memiliki keberanian dan semangat pantang menyerah dalam memberitakan injil dan memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan seperti teladan Rasul Paulus.


Kesimpulan
Bahwa hidup yang bermakna adalah ketika kita boleh memenangkan jiwa untuk Tuhan dan memiliki tujuan hidup bagi kekekalan. Apabila kita mengasihi Allah tentunya kita juga mengasihi jiwa-jiwa karena isi hati Allah adalah untuk jiwa-jiwa. Dan selama kita masih diberi kesempatan untuk hidup hendaknya kita berfungsi dalam pelayanan secara maksimal untuk kemuliaan Tuhan.